Kamis, 20 Desember 2018

Masalah penelitian

Masalah Penelitian
Sebenarnya ada banyak masalah yang kita dapati dalam kehidupan kita sehari-hari, tapi bahkan kita tidak menyadari bahwa masalah ynag kita dapati itu bisa di jadikan sebuah bahan untuk melakukan penelitian. Sehingga kita begitu kesusahan dalam mencari masalah karena ketidak pekaan kita sendiri. 

Oleh karena itu disini saya akan membahas tentang cara menemukan masalah, dalam hal ini masalah yang layak untuk diteliti dan merumuskan masalah itu menjadi rumusan penelitian. Dan juga di sertai dengan bagaimana cara mengkaji teori dan temuan empirik. 

1. Menemukan masalah penelitian
Apa itu masalah penelitian?????????
Masalah penelitian adalah pertanyaan yang mengungkapkan hubungan variabel-variabel dalam penelitian. 
 Masalah penelitian seperti contoh " apakah metode pembelajaran seorang guru/dosen mempengaruhi cara penangkapan siswa atau mahasiswa" 
Misal dalam pelajaran agama dunia misalnya. 
Dalam mengajarkan pelajaran ini 
Ada guru/dosen yang mengajarkan dengan cara sebut saja Y 
Dsn guru/dosen yang lain mengajarkan dengan menggunakan merode X. 
Setelah akhir semester di lakukan penilaian, dan ternyata Metode pengajaran yang di lakukan guru/dosen X lebih di pahami siswa/mahasiswa dari pada metode Y. 
Kemudian di teliti pada masalah di atas dan di temukan cara mengajar metode X melakukandalanpengajarannya siswa/mahasiswa turut ambil andil dalam proses mengajar swperti (diskusi),kajian pustaka, observasi lapangan,tugas tugas dan lain sebagainya sehingg lebih melekat dalam otak siswa/mahasiswa. Sementara Y hanya dalam penyampaian materi siswa/mahasiswa tidak ambil andil di dalamnya sehingga ini berpengaruh pada pemahaman seseorang. 
    Dapat di lihat bahwa keswnjangan yang terjadi antara strategi mengajar di atas tersebut merupakan masalah yang di temukan sehari hari-hari yang kemudian di anggap sebagai suatu masalah yang perlu di ungkap melalui suatu penelitian. 

Contoh di atas sebenarnya tidak semudah itu prosesnya.  Para umumnya orang-orang sering menemui kesulitan pada masalah apa yang akan di teliti. Apalagi bagi mereka yang secara mendadak di minta untuk mengusulkan suatu penelitian. Namun hal ini dapat di atasi dengan adanya beberapa sumber untuk menemukan masalah yang layak untuk di teliti, yaitu:

*Bahan bacaan atau literatur berupa jurnal, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, koran dan lain sebagainya.
*pengalaman sehari-hari
*hasil pengamatan di lapangan 
*hasil proses berpikir (Intuisi atau Wahyu)
Sandjaja dan Albertus Heryanto, Panduan Penelitian ( Jakarta, Prestasi Pustakaraya, 2006),hlm.59.

Kamis, 25 Oktober 2018

Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian.
   Sebelum kita lebih jauh membahas tentang metode penelitian, saya mau menanyakannya terlebih dahulu, apa yang terbayang di pikiran anda saat mendengar kata metode penelitian?, yap benar sekali, metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan oleh manusia untuk mengetahui sesuatu baik itu meneliti secara lansung.
   Setelah kita mengetahui tentang pengetian penelktian, selanjutnya kita juga harus mengetahui tentang karakteristik, dan langkah-langkah penelitian, adapun yabg tersebut di atas adalah sebagai berikut:

A. KARAKTERISTIK PENELITIAN ILMIAH
*SISTEMATIK.
Berarti suatu penelitian harus disusun sesuai dengan pola dan kaidah yang benar.

*LOGIK
Penelitian dapat di sebut logik apabila penelitian tersebut dapat diterima oleh akal dan berdasarkan fakta empirik.

*EMPIRIK
 Adalah penelitian yang biasa di lakukan dengan menggunakan unsur appsteriori atau unsur yang berawal dari kesan indrawi atau dalam artian penelitian ini biasanya di dapatkan lewat pengalaman yang biasanya dilakukan dengan coba-coba yang kemudian bisa di angkat menjadi penelitian.

*REPLIKATIF
Adalah suatu penelitian yang pernah dilakukan dan penelitian tersebut harus dapat diuji oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama apabila penelitian tersebut dilakukan dengan metode, kriteria dan kondisi yang sama.

B.LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN ILMIAH.
Agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam melakukan penelitian maka kita harus mengetahui apasaja langkah-langkah penelitian tersebut, yaitu adalah:
* Menetapkan masalah
*mengaji teori
*merumuskan hipotesa
*mengidentifikasi variabel
*menyusun definisi operasional variabel
*menetapkan desai penelitian
*menetapkan dan menyusun instrumen pengukur variabel
*mengumpulkan data
*menganalisa data dan,
* menulis laporan penelitian.

C.PENELITIAN KUANTITATIF DAN PENELITIAN KUALITATIF.
* penelitian kualitatif.
    Merupakan upaya yang dilakukan seseorang untuk mengetahui sesuatu dengan cara bertanya, atau menanyakan sesuatu secara terus menerus dengan orang bersangkutan dengan masalah yang sedang ditelitinya, hinga ia mendapat jawaban yang benar-benar rill. yang mendasari timbulnya perilaku tertentu.
Contoh penelitian ini adalah semacam wawan cara.

* Penelitian Kuantitatif
      Nah dalam penelitian ini tidak hanya menggunakan  cara bertanya tetapi juga dengan cara seperti: observasi, survei, eksperimen, dan wawancara berstruktur.
Disamping itu penelitian ini juga memerlukan banyak responden sehingga kesimpulan yang dapat di tarik dapat mewakili keadaan seluruh populasi.

Minggu, 02 September 2018

Penalaran




Penalaran.
Manusia adalah makhluk yang diberikan keistimewaan oleh sang pencipta berupa akal. Inilah yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan yang lain, dengan akalnya dia mampu berfikir, mampu menalar dan memiliki ilmu pengetahuan. 
    Dengan kemampuan menalar manusia dengan mudah bisa mengembangkan pengetahuan yang merupakan rahasia kekuasaan-kekuasaannya. Secara simbolik manusia memakan buah pengetahuan lewat Adam dan Hawa dan setelah itu manusia harus hidup berbekal pengetahuan ini. Dia tahu mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah, mana yang indah dan mana yang jelek, dan dalam melakukan pemilihan ini manusia berpaling kepada pengetahuan.
            Manusia adalah satu-satunya makhluk di dunia ini yang mengembangkan pengetahuan dengan sungguh-sungguh. Seekor binatang juga memiliki pengetahuan tapi pengetahuannya itu terbatas hanya pada kelangsungan hidupnya saja. Seperti contoh,seekor ayam tahu mana anaknya dan yang bukan anaknya, seekor tikus tahu mana kucing yang ganas. Nah, tentu saja untuk sampai pada pengetahuan ini seekor anak tikus tadi pasti suda di berikan pengetahuan oleh induknya tentang kucing ganas tadi. Berbeda halnya dengan seorang manusia, manusia mampu memikirkan hal-hal yang baru, menjelajahi ufuk baru karena dia tahu bahwa dia hidup bukan hanya untuk kelansungan hidup tapi lebih dari itu. Manusia mengembangakan kebudayaan, manusia mampu bersosialisasi, mengembangkan negara, dan mengembangkan skill yang dia miliki inilah yang menandakan bahwa manusia itu hidup bukan sekedar untuk kelansungan hidup saja. 
        Ada dua hal yang paling utama yang paling menunjang kehiduapan manusia yaitu:
1.manusia memiliki bahasa
            Manusia memiliki bahasa, bahasa inilah salah satu penunjang hidup manusia karena dengan bahasa manusia bisa bersosialisasi dengan sesamanya, mampu memberikan informasi mendapat pengetahuan dan lain sebagainya dengan bahasa. 
2. Kemampuan berfikir.
              Kemampuan berfikir, secara garis besar kemampuan berfikir disini di sebut juga dengan kemampuan menalar. Tidak bisa di fungkiri bahwa binatang juga mampu berfikir tapi tidak mampu berfikir nalar. 
   Selain dua hal poko diatas, manusia dalam memperoleh pengetahuan juga mendapatkannya dari hal yang lain yaitu, kita kembali kepada hakikat manusia bahwa manusia adalah makluk yang dapat berfikir nalar, merasa, dan mengindra. Jadi faktor lain untuk manusia dalam mendapat pengetahuan adalah merasa dan mengindra disamping wahyu yang di berikan oleh tuhan kepada manusia untuk dapat mengenal tuhannya. 


Sabtu, 01 September 2018

Cara berpikir filsafat

                                                   Karakteristik dan cara berfikir filsafat.
Jika anda adalah seoarang pemula yang ingin mengetahui lebih jauh tentang filsafat, atau kalian seorang awam yang hanya mendengar sekilas tentang filsafat, pasti kalian bertanya-sebenarnya apasi karakteristik atau cara berfikir filsafat?.
Karakteristik dan cara berfikir filsafat, setidaknya ada tiga macam karakteristik berfikir filsafat yaitu:
1. Sifat menyeluruh
        Artinya bahwa seorang yang berfikir filsafat tidak hanya memandang dari satu objek keilmuan saja, tetapi semua objek keilmuan. Dia ingin melihat hakikat ilmu dalam konstelasi pengetahuan yang lainnya. Dia ingin melihat kaitan ilmu dengan agama, kaitan ilmu dengan moral, dan dia ingin meyakinkan dirinya bahwa apakah ilmu itu memberikan kebahagiaan kepada dirinya atau bahkan sebaliknya.
Kita ambil satu contoh, dewasa ini kita sering melihat orang-orang yang misal berasal dari jurusan katakanlah "ekonomi"  atau lainnya, yang memandang rendah  jurusan-jurusan yang lain. Atau lulusan-lulusan IPA menganggap dirinya lebih hebat dari pada lulusan IPS. Kejadian-kejadian seperti ini sudah sering kita alami. Itu artinya sama saja mereka meremehkan moral, agama dan estetika. Mereka berfikir demikian karena mereka masih ada dilam tempurung keilmuannya masing-masing, mereka belum memandang ke arah yang lain  seperti halnya orang yang sedang berdiri di kaki gunung dan orang yang berdiri di atas puncak gunung, pasti kedua orang ini memiliki pandangan yang berbeda, orang yang beridiri di kaki gunung pasti hanya melihat satu objek saja yaitu keindahan gunung itu saja, berbeda dengan orang yang berdiri di atas puncak gunung dia melihat semua objek keindahan yang di suguhkan alam, dia melihat oh ternyata selain keindahan gunung kita juga bisa melihat lautan yang terhampar membiru, pemukiman-pemukiman masyarakat dan lain sebagainya. Pada saat seperti inilah baru kita menyadari bahwa betapa bodohnya diri kita, simpul sokrates, bahwa aku tidak tahu apa-apa!.

2.sifat mendasar
     Sifat yang mendasar atau sifat yang sudah ada dalam diri kita seperti halnya jika kita memiliki sifat rendah hati, seperti kita gambarkan di atas sifat sokrates yang memiliki sifat rendah hati, sifat semacam itu bukan verbalitas atau basa basi belaka. Seoarang yang berfikir filsafat selain dia harus memandang berbagai macam disiplin ilmu dia juga harus berani mempertanyakan atau membongkar tempat berpijaknya (ilmu yang sedang iya tekuni).
Sehingga dengan ilmu yang mereka miliki tidak dipergunakan di jalan yang salah atau merasa besar hati karena sudah merasa lebih pintar atau lebih baik dari yang lain.tapi ada baiknya jika seorang yang berilmu memiliki sifat rendah hati dan berlaga seperti orang pada umumnya, sampai orang-orang dengan sendirinya tahu bahwa diri kita adalah seorang yang jenius yang menyimpan banyak harta karung (ilmu pengetahuan) yang ada dalam diri kita.

3. Sifat spekulatif
       Setelah kita sadar bahwa di dunia ini, atau seperti yang kita umpamakan tadik seorang yang berdiri di atas puncak gunung menyadari bahwa ternyata alam ini memang benar-benar indah dengan segala objeknya,(ternyata masih banyak sekali pengetahuan yang belum saya tahu di bumi tempat berpijak ini). Memang demikian, karena secara terus terang tidak mungkin kita mengangguk pengetahuan secara keseluruhan. Bahkan kita tidak yakin dengan jangkar pengetahuan yang mendasar seperti menyusun sebuah lingkaran maka kita harus memulainya pada titik yang paling awal bagaimanapun spekulatifnya, yang penting adalah bahwa dalam prosesnya, baik dalam analisis maupun pembuktiannya, kita bisa memisahkan spekulasi mana yang dapat di andalkan dan mana yang tidak. Dan tugas utama filsafat menetapkan dasar-dasar yang dapat diandalkan.
Sekarang kita tahu bahwa semua pengetahuan yang ada di mulai dengan spekulatif kita tidak lagi bicara  tentang apa yang baik dan apa yang buruk karena kita tidak bicara soal etika, kita tidak lagi bicara tentang  baik dan buruk karena kita tidak bicara tentang moral.